Rp. 35 M. 2017 Dewan Pers Terima Uang Negara, 5 M digunakan untuk Penyusunan Indeks Kebebasan Pers

tahun 2017 lalu Sekretariat Dewan Pers menggunakan Rp. 5 milyar dari total anggaran yang diterimanya dari negara sebesar Rp. 35 milyar lebih.
IMPIANNEWS.COM (Jakarta).

Dari total anggaran senilai Rp. 35 Milyar untuk Dewan Pers, Tahun 2017  Rp. 5 Milyar digunakan untuk penyusunan indeks kebebasan pers di Indonesia.

Indeks ini dibuat setiap tahun sebagai peta dan monitor perkembangan implementasi kemerdekaan pers di Indonesia.

Dari data indeks ini, maka dapat dilihat nilai kebebasan yang ada di negeri kita, dari sini juga sebagai barometer untuk perbaikan yang terindikasi merusak kebebasan pers.

Dari tahun ke tahun negara menggelontorkan dana milyaran rupiah kepada Dewan Pers untuk penyusunan indek kebabasan pers ini.

Diketahui pada tahun 2017 lalu Sekretariat Dewan Pers menggunakan Rp. 5 milyar dari total anggaran yang diterimanya dari negara sebesar Rp. 35 milyar lebih.

Menyikapi hal ini dikaitkan dengan terjeratnya wartawan yang berhadapan dengan hukum hingga meregang nyawa, wartawan Muhamad Yusuf di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Ketua II Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI), Rinaldo menyampaikan, agar kiranya dalam kasus MY, tahun 2018 ini Dewan Pers harus mengevaluasi keburukan dirinya sendiri, karena atas rekomendasi Dewan Pers, menilai pemberitaan sebelah pihak, membiarkan wartawan yang karena karya jurnalistiknya dijerat UU ITE dan mendiamkan hal itu terjadi, maka Dewan Pers perlu mengevaluasi diri sendiri, ungkapnya.

Menurutnya jaman Bagir Manan dulu bisa dibilang tidak ada wartawan, sekali wartawan, yang masuk persidangan umum karena karya jurnalistiknya tanpa melewati Dewan Pers. Dari media manapun termasuk dari badan usaha yang menerbitkan itu dari usaha kecil maupun usaha menengah, jelas Rinaldo.

Penulis: redaksi Sinar Pagi Baru

Foto:   Ketua Umum AJI Eko Maryadi (kiri) dan wartawan Al-Jazeera, Utet Hasibuan saat memprotes pengadilan terhadap jurnalis di Mesir di tahun 2014 silam.

(diambil dari laman: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/02/140227_demo_wartawan_aljazeera.shtml)