Perawat Razzan al-Najjar Tewas Ditembak, International Council Nurses Kutuk Tentara Israel

Razzan al-Najjar (21 tahun) tewas ditembak oleh tentara Israel
saat menjalankan tugas kemanusian.
IMPIANNEWS.COM
Internasional -- Inna lillahi wa inna ilahi rajiuun. Organisasi peduli kemanusian korban perang dan International Council Nurse mengutuk keras tindakan yang dilakukan tentarsa Israel. 
Naas bagi Razzan al-Najjar (21 tahun), Perawat dan perempuan pemberani itu tewas ditembak oleh tentara Israel saat menjalankan tugas kemanusian. 

Razzan al-Najjar sejak 30 Maret 2018 menjadi relawan, mengabdikan diri di daerah konflik di perbatasan, untuk menolong demonstran Palestina yang terkena tembakan gas air mata, maupun timah panas.

Sebagaimana diberitakan situs aljazeera.com bahwa, "seorang sniper Israel menembak dan membunuh relawan medis Razan al-Najjar saat dia mencoba mengevakuasi seorang pengunjuk rasa yang terluka," kejadian pada hari Jumat sore, (01/06/2018).

Ditempat kejadian, tepatnya di Khuza'a, saksi mengatakan bahwa Razan mendekati pagar dengan menggunakan rompi berwarna putih dan dengan kedua lengannya terangkat untuk menunjukkan kepada tentara Israel berjarak 100 meter, bahwa dia tidak menimbulkan ancaman.

Niatnya adalah untuk mengevakuasi seorang pengunjuk rasa yang terluka dan terbaring di sisi lain pagar, setelah dia berhasil menerobos pagar. Razan tertembak di dadanya dengan peluru tajam, satu peluru melubangi di bagian belakang rompinya.

Pengakuan Rida Najjar kepada aljazeera.com, sebagai saksi mata juga seorang relawan medis, mengatakan dia berdiri di samping Razan ketika dia ditembak.

"Ketika kami memasuki pagar untuk menjemput para pengunjuk rasa, Israel menembakkan gas air mata ke arah kami," katanya pada hari Sabtu, (02/06/2018).

"Kemudian seorang sniper menembakkan satu tembakan, yang langsung mengenai Razan. Fragmen peluru melukai tiga anggota lain dari tim kami," tambahnya.

"Razan pada mulanya tidak menyadari dia telah ditembak, tetapi kemudian dia mulai menangis, 'punggung saya, punggungku!' dan kemudian dia jatuh ke tanah."

"Itu sangat jelas dari seragam kami, rompi kami dan tas medis, siapa kami," tambahnya. "Tidak ada pemrotes lain di sekitar, hanya kami."

Razzan menjadi orang Palestina ke-119 yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak protes dimulai nan menyerukan agar hak Palestina untuk kembali ke rumah, yang diusir penjajah Israel sejak dari tahun 1948.

International Council Nurses Berduka dan Mengutuk Penembak Razzan al-Najjar

Terpisah, mendapati kabar duka tersebut, International Council Nurse (ICN) yaitu organisasi Perawat dunia mengutuk keras serangan terhadap Razzan al-Najjar, melalui akun resmi twitter. Sebab, Perawat atau tenaga kesehatan bukanlah target militer.

"We send our deepest condolences to the family & friends of #Razan_Najjar. ICN has a long standing position of condemning attacks on healthcare personnel & facilities. Nurses have a duty of care to patients and their protection must be paramount. #HealthisaHumanRight #NotATarget," demikian tweet ICN.

"Kami menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman dari #Razan_Najjar. ICN mengutuk serangan terhadap personel & fasilitas perawatan kesehatan. Perawat memiliki kewajiban perawatan kepada pasien dan perlindungan mereka harus menjadi yang terpenting. #HealthisaHumanRight #NotATarget," demikian terjemahannya.(ul-dari berbagai sumber)