Lapas Kelas IIB Payakumbuh Miliki Ruang Bezuk Baru, Keluarga Napi Bahagia

Kondisi ruang bezuk di Lapas Kelas IIB Payakumbuh
IMPIANNEWS.COM (Payakumbuh). 

Berdasarkan kebijakan Kalapas Kelas IIB Payakumbuh, Era Wiharto terkait jam dan pelaksanaan bezuk tahanan di lembaga binaan yang terletak di pusat Kota Payakumbuh ini. Sebelumnya, pihak keluarga hanya bisa berbicara dan bercengkarama dengan narapidana di sebuah ruang khusus nan sempit yang telah disiapkan petugas. Sekarang ruang temu bezuk tersebut sudah difasilitasi agak luas dan tetap dibawah pengawasan petugas polsuspas. Ruang bezuk yang baru dipusatkan di aula pertemuan yang biasanya dipakai untuk seremonial penyerahan remisi.

Perubahan lokasi bezuk ini sebagaimana diterangkan Kalapas Kelas IIB Payakumbuh melalui Kasi Binpas, Agung Santoso kepada media pada Jumat pagi (22/06/2018) saat menemani media meninjau lokasi baru tersebut.

" Lokasi ini sangat kondusif, karena ada sebagian dari keluarga warga binaan yang membawa keluarga dan anak mereka. Di lokasi ini, warga binaan leluasa bercengkrama dan berpelukan dan makan bersama dengan keluarga serta anak-anak mereka. Walau sesekali terdengar juga tangis dari kedua belah pihak. Bahkan keluarga yang membezuk tahanan juga bisa ikut menyaksikan kegiatan warga binaan di lapas. Tentunya hal ini akan menjadi motivasi bagi mereka untuk tidak mampir di tempat ini. Selain itu, satu keluarga juga bisa bersilaturahim dengan keluarga napi lainnya. Sehingga terjalin sebuah silaturahmi. Lihatlah anak-anak warga binaan asyik bermain dengan keluarga napi lainnya. Mereka bahagiakan, walaupun ada salah satu anggota keluarga mereka sedang menjalani kurungan di lapas ini," jelas Agung Santoso.

" Jam bezuk dan jadwalnya sudah kita atur dan dipajang di papan pengumuman, sesuai aturan berlaku. Adapun ruangan ini, selain untuk ruang bezuk, lokasi ini adalah pusat pelaksanaan shalat berjemaah, karena mushalla kita masih seadanya dan tidak mampu menampung warga binaan untuk shalat. Lokasi ini juga kita pakai untuk shalat Jum'at dan shalat Idul Fitri, kemaren. Semoga ruangan ini mampu menambah kebahagian warga binaan, dan kita akan terus lakukan evaluasi berkala," tukuk Agung.

Salah seorang warga binaan yang tidak mau sebutkan nama, menyebutkan "saya berasal dari Ulak Karang Kota Padang tersandung kasus ilegal logging. Ini orangtua saya, ini istri bersama 2 orang putri saya. Sudah satu tahun saya menjalani binaan disini. Saya senang dengan lokasi baru ini, walau anak saya yang kecil tidak mau saya gendong," ucapnya sambil menyapu air matanya.

Terpisah di luar Lapas, salah seorang ibu warga kelurahan Napar yang juga tidak mau sebutkan nama, menyebutkan, Ini anak saya Pak. Suami saya tersandung kasus narkoba, entah kapan akan keluar, Pak. Tapi kami bahagia bisa leluasa saat bezuk abang di lapas, lokasinya kondusif," sebutnya

"Apa harapan Ibu kepada abang ?, tanya kita.

" Saya bersama keluarga besar berharap abang sadar dan setelah bebas nanti, abang kembali menjadi orang baik yang berguna bagi keluarga. Dan jangan ulangi lagi perbuatan itu. Kasihankan anak, masih kecil sudah terpisah dari ayahnya. namun kami yakin ini adalah garisan hidup kami," tukuk si Ibu sambil berlalu naik motor jemputan. (ul)