Kanwil Kemenag Sumbar : Pemerintah Selalu Berupaya Peningkatan Pelayanan Haji


IMPIANNEWS.COM (Sawahlunto). 

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, H. Hendri  membeberkan kepada Jemaah Calon Haji (JCH) Kota Sawahlunto, secara sistematis beberapa kebijakan inovasi pemerintah dalam rangka memaksimalkan pelayanan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di Indonesia. 

Hal itu disampaikan Kakanwil pada acara pembukaan Manasik Haji tingkat Kota Sawahlunto di Masjid Nurul Falah Kampung Surian Kelurahan Durian 2 Kecamatan Barangin, Selasa (26/06/2018). 
Diantara inovasi tersebut adalah Calon Jemaah Haji (CJH) yang telah terdaftar dan mendapat nomor porsi haji bisa langsung digantikan ahli waris apabila yang bersangkutan meninggal dunia. 

Lebih lanjut Kakanwil H.Hendri menambahkan, terkait biaya haji pemerintah sebenarnya telah memberikan subsidi besar kepada JCH sejumlah 27 juta Rupiah lebih dari total biaya haji seluruhnya sebanyak 60 juta Rupiah.

“Sebenarnya jika diakumulasikan total biaya haji 60 juta Rupiah lebih, sedangkan JCH hanya membayar 33 juta Rupiah lebih, berarti kekurangan 27 juta Rupiah lebih dan kekurangan itulah yang disubsidi pemerintah,” terang Kakanwil H.Hendri kepada JCH Sawahlunto sebanyak 67 orang ditambah 4 orang CJH cadangan saat memberikan materi tentang kebijakan pemerintah tentang haji.

Selain itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama telah menyediakan pula petugas haji yang berasal dari TNI/POLRI  guna menjamin keamanan jemaah haji asal Indonesia di Tanah Suci, tak terkecuali petugas haji pemandu khusus maupun tukang masak makanan tidak lagi dari Negara lain melainkan orang Indonesia langsung.

“Kemenag telah merekrut angggota TNI/POLRI bahkan Kopasus yang akan menyebar di sana untuk menjaga keselamatan jemaah Indonesia selama menunaikan ibadah haji,” ungkapnya.

Disamping itu, Kakanwil juga memberikan motivasi tersendiri kepada JCH Sawahlunto yang tergabung dalam kloter 5 gelombang pertama beberapa keunggulan lebih awal diberangkatkan hingga kedekatan penginapan JCH di Madinah.

“Berangkat gelombang pertama itu sebenarnya sangat menguntungkan karena berkesempatan menyesuaikan diri dengan cuaca di sana menjelang pelaksanaan rukun haji,” kata H.Hendri.

Pada kesempatan itu, Kakanwil Kemenag Sumbar pun menjelaskan 4 hal indicator kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji oleh pemerintah yakni, CJH terdaftar bisa diberangkatkan, mendapatkan akomodasi selama menunaikan ibadah haji, bisa wukuf di Arafah termasuk safari wukuf bagi jemaah haji yang sakit serta bisa pulang kembali ke Tanah Air.

“Pemerintah menurut Undang-undang wajib memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada jemaah haji,” ulasnya.

Menanggapi pertanyaan salah seorang CJH cadangan tentang permintaan mereka agar dapat diberangkatkan tahun ini, Kakanwil mengatakan dirinya akan berupaya semaksimal mungkin mengusulkan kepada Kemenag RI supaya 4 orang CJH cadangan dari Kota Sawahlunto bisa menunaikan ibadah haji sekarang. (ul)