DPRD dan Penggerak Kampung KB Padang Belajar ke DKI

Camat Padang Utara Editiawarman dan Lurah Gunung Pangilun Andi Amir selaku penggerak Kampung KB yang jadi ikon Sumatera Barat.
IMPIANNEWS.COM (Jakarta).

Anggota DPRD Kota Padang merasa perlu melakukan kunjungan kerja ke Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP) DKI Jakarta untuk perbandingan pengelolaan Kampung KB. Dalam kunjungan itu juga menyertakan Camat Padang Utara Editiawarman dan Lurah Gunung Pangilun Andi Amir selaku penggerak Kampung KB yang jadi ikon Sumatera Barat.

"Kampung KB di Kota Padang dapat belajar dari beberapa Kampung KB yang ada di DKI,  karena terintegrasi dengan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Hal ini memudahkan kegiatan penyuluhan dan pelayanan KB karena bisa dijangkau warga," kata Wakil Ketua DRPD Kota Padang Wahyu Iramana Putra yang memimpin rombongan, Selasa (5/6/2018).

Apabila tidak ada KB, maka kita tidak bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk yang ada di Kota Padang
Menurut Wahyu, DPRD Padang sangat mendukung dengan adanya program Kampung KB itu karena penting untuk pengendalian penduduk. Selain itu sangat efektif untuk program peningkatan SDM dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Apabila tidak ada KB, maka kita tidak bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk yang ada di Kota Padang, sehingga program Kampung KB ini sangat penting,” kata politisi Partai Golkar Padang itu.

Ia melihat, Pemprov DKI Jakarta sangat konsen mendirikan kampung KB yang disinergikan dengan RPTRA. Hal ini juga dapat dilakukan di Kota Padang agar lebih menjangkau semua elemen di kampung KB.

"Kita berharap kedepan ketahanan keluarga akan lebih baik, sejahtera dan anak-anak lebih sehat serta lansia juga lebih produktif," katanya.

Kunjungan ke Sudin PPAPP Jakarta Pusat DKI Jakarta disambut Plt. Kepala Sudin Diah Kusdewi di aula kantor setempat. 

Dia Kusdewi mengatakan, di wilayah Jakarta Pusat terdapat 29 Kampung KB yang terintegrasi dengan RPTRA. Hal ini memudahkan kegiatan penyuluhan dan pelayanan KB karena bisa dijangkau warga.

“Kegiatan pelayanan KB di adakan di RPTRA juga untuk meningkatkan kesehatan dengan mendidik melalui program pelatihan-pelatihan ibu dan anak-anak,” ujarnya.

Di wilayahnya terdapat RPTRA yang tersebar di 200 lokasi. Sementara hingga saat ini baru 114 Kampung KB  telah dibentuk.

Ia menambahkan, melalui Kampung KB bisa dilakukan penyuluhan dan layanan KB, sekaligus membumikan program kependudukan guna menekan jumlah pertumbuhan penduduk.

"Tujuan dibentuknya Kampung KB tentunya untuk percepatan membumikan program pengemdalian penduduk sekaligus meingkatkan SDM dan kualitas lingkungan pemukiman dengan mengarahkan berbagai program lintas sektoral," pungkasnya.(tf)