Satu-Satunya Peserta MTQ Inklusi, Terlahir Sebagai ABK, Syukri Ahli Kitab Standar

Syukri bersama official
IMPIANNEWS.COM
Payakumbuh--Dari 228 peserta MTQ Ke-38 Tingkat Kota Payakumbuh tahun 2018 yang menyandang status Anak Berkebutuhan Khusus (ABS) atau inklusi yang bertanding melawan peserta non ABS. Dialah Syukri Hidayat (15) seorang Anak Berkebutuhan Khusus / Inklusi yang saat ini sedang menduduki kelas IX di MTsS MTI Koto Panjang Kec. Lamposi Tigo Nagori (Latina). 

Terlahir dari pasangan Elwia Marta dengan Bahari pada tanggal 6 Januari 2003, lalu. Walau kondisi postur tubuh Syukri yang lemah dan harus membutuhkan seorang sebagai pemandu dan penopang dalam berjalan, namun Syukri tidak kalah prestasinya dengan manusia normal lainnya. Selain prestasi di madrasah yang selalu meraih rengking 1, Syukri juga mahir kitab standar dan bahasa Inggris. Syukri pernah sebagai utusan Kankemenag Kota Payakumbuh dalam MQK tingkat provinsi Sumatera Barat dan meraih rengking 2. Pada MTQ ke 37 tingkat Kota Payakumbuh tahun 2017 lalu, Syukri juga wakili Kec. Latina untuk cabang lomba kitab standar.

Untuk MTQ ke 38 tingkat Kota Payakumbuh tahun 2018 yang berlangsung tanggal 10 s/d 12 Mei 2018 di Kelurahan Payobasung Kec. Payobasung, Syukri kembali menjadi utusan kecamatan Latina dalam cabang lomba kitab standar. Cabang kitab standar yang dipusatkan di Mesjid Baiturahin Kelurahan Koto Panjang syukri kembali bermusabaqah dengan 4 lawan tandingnya, dengan dewan hakim Saiful Bahri bersama Yasmi. A Wahid dan Ritman Hendra. Dari 2 hari lomba yang dijalani Syukri hingga final hari ini Sabtu (12/05/2018), menurut kabar yang kita terima dari salah seorang dewan hakim, Syukri mampu tampil sempurna. Namun sang dewan hakim belum mau menyebutkan hasil penilaian. Hasil penilaian musabaqah selama MTQ ke 38 ini akan diumumkan pada malam hari ini.

Pada Sabtu (12/05/2018) di pemondokan kafilah MTQ dari Kec. Latina, Camat Latina, David Bachri yang juga setia mendampingi Syukri untuk bertanding mengungkapkan rasa hatinya kepada media, setelah memperhatikan secara langsung Syukri dalam bertanding.

" Syukri adalah satu-satunya peserta inklusi di MTQ Ke 30 tahun 2018 di Payakumbuh. Walau Syukri cacat fisik / lemah, namun Syukri tak kalah dengan lawan tandingnya. Alhamdulillah Syukri masuk final dan tadi telah menjalani final dengan baik. Kita berharap Syukri tampil sebagai juara untuk cabang kotab standar," ingin David Bachri.

Berbicara tentang kronologis, Syukri lahir dari keluarga yang kurang mampu dan terlahir dengan fisik yang tidak normal, untuk mengurus dirinya sehari-hari harus dibantu oleh orang tuanya, seperti mau mandi ataupun berpakaian. Mohon 

maaf bukan bermaksud membuka aib atau kekurangan saudara kita, tapi satu hal yang sangat menggelitik sanubari ini. Allah Maha Kuasa, Allah Maha Berkehendak. Jangan pernah menilai orang hanya dari penampilan saja, Syukri saat ini merupakan salah satu siswa kelas IX di MTsS MTI Syech M. Engku Lakung Koto Panjang Lamposi, Syukri diberikan kelebihan oleh Allah yakni 

kemampuan otak yang luar biasa. Penguasaan  Bahasa Arab serta pemahaman ilmu al quran nya sangat baik juga termasuk kitab kuning. Ternyata inilah bukti mukjizat al quran, telah terlihat di jiwa Syukri. Allahu Akbar," David terpesona terhadap kemampuan Syukri.


" Keinginan kami bagaimana menumbuhkan kepedulian bagi kita yang mampu, mari kita suppor Syukri untuk bisa terus bersekolah. Kami mohonkan agar pemerintah dan kelompok peduli pendidikan agar bersama membantu Syukri dalam pendidikannya, ABK yang terlahir dari keluarga kurang mampu namun punya kompetensi. Dari paparan Syukri, dia ingin menjadi ahli kitab. Ini adalah cita-cita mulia, semoga mendatang Syukri dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat lebih tinggi, sehingga kelak akan hadir di Kec. Latina penerus Syech Engku Lakung. Dan Kami yakin itu," pungkas Camat Latina.

Mendengarkan paparan Camat Latina, tuan rumah pelaksana MTQ Linda Kefrinaldi yang juga menjabat Camat Payakumbuh Timur merasa terharu.

" Kalau tidak dari cerita Camat Latina, bahwa ada satu peserta MTQ yang inklusi, kami tidak tau. Kami merasa terharu. Inilah kebesaran Allah SWT, di satu sisi Syukri ada kekurangan yakni di fisik, tapi Allah SWT melebihkannya dari sisi lain. Kita berharap Sykri mampu tampil sebagai pemenang, nantinya," ucap Linda Kefrinaldi yang saat itu duduk bersama Camat Payakumbuh Barat Nurdal dan mantan Kabag Kesra Setdako, H. Mai Aidil.

Wawancara dengan orangtua Syukri, 
Tidak puas dengan penjelasan Camat Latina, kami coba jumpai orangtua Syukri, Elwia Marta akrab disapa Wiwi di Padang Aur Kelurahan Padang Sikabu Kec. Latina Payakumbuh. 

" Ya, Syukri terlahir dengan persalinan kurang sempurna dan mesti di vakum, di usia 4 tahun Syukri mengalami hal yang diluar dugaan dan sulit dipercayai dalam akal sehat serta menangis terus menerus. Sejak kejadian itu, Syukri mesti menjalani perawatan yang intensif oleh dokter dr. Fitrizal dan dr. Askarudin. Karena Syukri ada kelainan pada syaraf motoriknya. Syukri baru pandai jalan usia 7 tahun. Awal bersekolah di salah satu SD negeri di 50 Kota, untuk ke dan pulang sekolah, Syukri harus selalu digendong karena susah berjalan. Atas kehendak Syukri, kami memindahkan pendidikan Syukri ke SLB Centre Payakumbuh dibawah kepemimpinan Bu Dewi. Bu Dewi menitipkan Syukri di SDN 47 Payakumbuh hingga tamat disana, dibawah asuhan Rina seorang guru tuna netra. Saat ini Syukri selalu dibawah control ahli syaraf dr. Lily Ana di RSUD Adnaan WD Payakumbuh," terang Elwia.

Kesehariannya, Syukri sangat menyukai membaca kitab kuning, al qur’ an dan kitab hadits. Di rumah Syukri punya pustaka sendiri yang dipenuhi kitab-kitab islami. Dia pernah berucap "Jika usia saya panjang bu, saya mau dirikan pustaka islam di kampung ini. Saya mau meneruskan profesi kakek sebagai seorang pendakwah dan penyuluh agama di masyarakat," imbuh Dewi. 

" Syukri ini adalah cucu almarhum buya Muchni Zen seorang penyuluh agama islam di Departemen Agama Kota Payakumbuh, dulu. Syukri adalah penyanyi dan pembaca puisi pada saat pencanangan Payakumbuh Sebagai Kota Inklusi di Indonesia oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Selain menguasai kitab kuning dan hafidz, Syukri juga hobi Bahasa Inggris. Syukri juga hobi berpidato dan khutbah, hanya saja fisiknya yang demikian. Setiap gerak dan tindak Syukri selalu dibawah pengawasan kami. Kamitakut terjadi apa-apa dengan Syukri. Inilah anak kami, harta berharga bagi kami dan semoga mendatang Syukri dapat tumbuh bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat," tutup Elwia sedih.

Pada malam penutupan MTQ yang dilakukan Wakil Walikota Payakumbuh, panitia mengumuman kan para juara MTQ ke 38 tahun 2018 tingkat Kota Payakumbuh. Apa yang dirahasiakan dewan juri saat ditanya media pun mulai terkuak. Panitia mengumumkan bahwa Syukri Hidayat raih Juara I pada MTQ ini untuk cabang Kitab Standar.ul