Kasi Pendidikan Madrasah Berikan Kultum Ramadhan 1439 H Kisah Nabi Adam AS

Tri Andriani Djusair (Kasi Pendidikan Madrasah) saat Memberikan kultum habis shalat zohor di mushalla Asasul Ikhlas Kankemena 
IMPIANNEWS.COM (Bukittinggi). 

Nabi Adam dan Siti Hawa mendiami surga dalam hidup penuh kebahagiaan. Allah melimpahi surga dengan segala hal yang menjadi kebutuhan Nabi Adam dan Siti Hawa. 

Namun dari segala hal yang telah Allah anugerahkan itu, ternyata terdapat sebuah pohon yang disebut pohon khuldi, yang terlarang didekati oleh Nabi Adam dan Siti Hawa. 

Hal tersebut disampaikan oleh Tri Andriani Djusair (Kasi Pendidikan Madrasah) saat Memberikan kultum habis shalat zohor di mushalla Asasul Ikhlas Kankemena Kota Bukittinggi Selasa, 30/05/2018.

"Allah memperingatkan Nabi Adam dan Siti Hawa akan menjadi celaka dan termasuk orang yang zalim bila sampai mendekati dan memakan buah dari pohon tersebut karena godaan iblis Nabi adam dan siti Hawa mendekati pohon khuldi tersebut memakan buah dari pohon tersebut.  

Seketika itu sadarlah Nabi Adam dan Siti Hawa akan kekeliruan serta dosa mereka larangan yang telah Allah peringatkan justru telah mereka langgar. 

Pohon yang sama sekali jangan mereka dekati kini malah mereka makan buahnya, akibatnya Allah memberikan ampunan-Nya serta menjatuhkan hukuman yakni memerintahkan Nabi Adam dan Siti Hawa pergi dari surga dan turun ke muka Bumi. 

Berbekal pengetahuan dan beberapa kalimat-kalimat dari Allah, Nabi Adam dan Siti Hawa pun turun ke muka Bumi.

Saat diturunkan ke Bumi, Nabi Adam dan Siti Hawa saat itu terpisah di dua tempat yang berbeda. Adam merasakan kehilangan dan mencari-cari keberadaan Hawa, sedang Hawa sendiri pun demikian pula. Di muka Bumi yang terhampar luas itu, dengan susah payah mereka terus-menerus saling mencari.

 Terhitung beberapa lama barulah kemudian mereka berjumpa di sebuah bukit di jazirah Arab yang kemudian disebut dengan Jabal Rahmah. Macam-macam rasa muncul, bahagia, sedih, terharu, kasihan, dan rasa sayang. 

Adam dan Hawa akhirnya berkumpul dan menyatu kembali seperti sewaktu di dalam surga. Allah kemudian menjadikan Adam sebagai seorang nabi pertama di muka Bumi," tuturnya.

Lanjutnya "Nabi Adam dan Siti Hawa yang cuma satu kali membuat kesalahan di hukum oleh Allah SWT. 

Coba kita renungkan berapa kesalahan dalam sehari kita perbuat untuk itu pada bulan yang penuh pengampunan ini mari kita tingkatkan amal kebaikan serta ibadah kita kepada Allah. 

Mudah-mudahan Allah SWT Mengampuni kita," tutupnya (Sy)