Ramadhan adalah bulan yang mulia. Kemulian Ramadhan tidak tergantung pada manusia. Ramadhan telah agung dari dulunya.
“Kegiatan-kegiatan untuk menyanbut ramadhan adalah untuk kita yang menyambutnya. Bukan untuk ramadhan itu sendiri,“ ungkap Buya Gusrizal Gazahar, Ketua MUI Sumbar, saat menjadi penceramah, di Aula Balaikota Payakumbuh, eks Lapangan Poliko, Rabu (16/05/2018), dalam rangkaian kesiapan jajaran Pemko Payakumbuh menyambut ramadhan 1439 H/2018 M.
Lanjut Buya Gusrizal, kegiatan untuk menyambut datangnya ramadhan merupakan bentuk penyadaran diri manusia untuk lebih baik dari waktu ke waktu.
“Kegiatan-kegiatan yang tidak akan menambah semangat, apalagi bertolak belakang dengan hakikat ramadhan, hentikan!,” ajaknya.
Balimau misalnya, sentil Buya Gusrizal, sampai saat ini tidak pernah ditemukan dalam fikih puasa. Tidak ada perintah khusus dalam Islam bila memasuki bulan puasa harus mandi-mandi dan balimau di sungai-sungai.
“Ini hanya tradisi. Namun setelah dikaji, tradisi balaimau lebih banyak mudaratnya dari manfaatnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan sama, Wakil Walikota Payakumbuh mengajak seluruh jajaran ASN (Aparatur Sipil Negara) Pemko Payakumbuh dapat menyambut ramadhan dengan bersuka cita dan tetap produktif.
“Puasa jangan dijadikan sebagai alasan untuk bermalas-malasan, justru lebih produktif, guna melayani masyarakat Payakumbuh secara keseluruhan,” ajak Erwin
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, selain sejumlah Kepala Perangkat Daerah di Pemko Payakumbuh, juga tampak Sekda, Benni Warlis, para Asisten, dan Ketua MUI Kota Payakumbuh, Mismardi.(ul)