Catatan Charli CH, "Sudah Buta, Diceraikan Isteri

Charli CH kali pertama dipijat Iskandar. Pemijat asal Payakumbuh ini cukup ramah
IMPIANNEWS.COM 

Minggu pagi itu, Iskandar, memijat sebatang tubuhku. Pemijat tuna netra ini begitu hafal titik-titik syaraf yang menjalar di dalam ragaku. Tangannya begitu lincah. Meski pijatannya cukup keras, tetapi Iskandar selalu melunakkan pijatannya saat saya merasa kesakitan. 

Ini adalah kali pertama dipijat Iskandar. Pemijat asal Payakumbuh ini cukup ramah. Ada-ada saja yang menjadi buah percakapan. 

Sambil terus memijat, saya pun tergerak hati bertanya tentang kehidupan Iskandar.

"Sudah berapa orang anaknya, Uda? tanyaku kepada Iskandar. 

Iskandar mengaku jika dirinya memiliki seorang anak perempuan yang kini berumur setahun lebih lima hari. 

"Anak saya bersama istri di kampungnya," kata Iskandar. 

"Dimana?" tanyaku. 

"Di Kerinci," jawabnya singkat. 

Iskandar menyebut bahwa dirinya menikah pada 2014 lalu. Allah SWT memberi buah hati setelah pernikahannya. 

"Uda dengan Uni ketemu dimana?" kataku iseng bertanya. 

"Kami sama-sama tuna netra. Ketemu di panti tuna netra di Kalumbuk. Ketika itu saya sedang belajar urut di sana. Alhamdulillah, meski kami sama-sama tuna netra, tetapi anak kami normal," aku Iskandar. 

Mendengar pengakuannya itu, saya cukup terenyuh. Tanpa disadari, saya semakin yakin dengan mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah kepada umatNya. 

Tanpa saya tanya, Iskandar meneruskan perkataannya. "Saya dulu pernah melihat terangnya dunia," ungkapnya. 

Pernyataannya itu semakin membuat diriku ingin mengetahui kehidupan Iskandar. "Bukan sejak lahir ya Uda?" kataku. 

Iskandar mengalami kebutaan pada usia 30 tahun. Saat itu dirinya sedang berada di sungai. Tiba-tiba tubuhnya merasa panas. Suhu badannya naik. Sehingga sempat membuatnya tidak sadarkan diri. 

Setelah siuman, dirinya sudah terbaring di tempat tidur rumahsakit. Matanya tak bisa lagi melihat. Dunia telah kelam baginya. "Tiga kali dioperasi, tetapi tidak ada hasilnya," ungkap Iskandar. 

Sebelum mengalami kebutaan, ternyata Iskandar sudah berkeluarga. Iskandar dan istri dikaruniai dua anak. 

"Setelah buta, istri minta diceraikan. Apa daya, saya menyanggupinya," kata Iskandar dengan terbata. 

Mendengar semua pengakuan Iskandar, saya menjadi terenyuh. Iba dengan penderitaan yang dialami Iskandar. Di era saat ini, masih ada wanita yang menuntut cerai karena kondisi suaminya yang kekurangan. "Ah, istri macam apa itu," batinku. 

Iskandar adalah lelaki yang tegar. Meski ditinggal istri pertama, Iskandar masih tetap berusaha. Tak mau menengadahkan tangan ke orang lain di pinggir jalan atau datang ke rumah-rumah. 

Berkat usaha dan kegigihannya, kini Iskandar mampu menghidupi istri dan anak perempuannya. Satu kata yang bisa saya petik saat berjumpa Iskandar, "Di dalam kekurangan, pasti ada kelebihan yang dimiliki seseorang.".**

(Charlie Ch -- Padang, 16 Mei 2016)