Tan Sri Rais Yatim," Masyarakat Minang Harus Bangga dengan Bahasa Minang".


IMPIANNEWS.COM (Malaysia).

Tokoh besar serta mantan Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan yang kini Penasehat Sosio-Budaya Kerajaan Malaysia Tan Sri Rais Yatim mengatakan masyarakat Minangkabau seharusnya bangga menggunakan bahasa Minang dalam sehari-sehari, karena bahasa merupakan salah satu identitas yang harus dijaga kelestariannya.

“Sebagai masyarakat Minang biasakanlah kembali untuk menggunakan bahasa Minang dalam kehidupan sehari-hari, kalau bukan masyarakatnya siapa lagi yang akan melestarikan,” kata pria keturunan asli Minangkabau itu di Padang.

Disampaikan Rais, Masyarakat Minang saat ini sudah mulai jarang menggunakan bahasa Minang untuk berkomunikasi antarasesama, sementara bahasa Minang merupakan bahasa yang merupakan salah satu kearifan lokal yang harus dijaga.

“Jika dalam forum nasional silakan menggunakan bahasa Indonesia, tapi jika dalam forum lokal banggalah menggunakan bahasa Minang,” katanya, seperti dikutip dari anatasumbar.

Ia menambahkan saat ini masyarakat dinilai perlu untuk kembali mempelajari dan memahami nilai-nilai sejarah dan budaya tradisional Minangkabau.

“Tidak hanya sekedar memahami, selanjutnya juga harus bisa mengembalikan semangat budaya agar ‘pusako lamo’ tidak hilang,” ucapnya.

Selain itu ia mengatakan bahwa masyarakat Minang haruslah bisa menyeimbangkan antara ilmu yang diperoleh di luar dengan budaya lokal yang ada.

Ia menyebutkan jangan hanya membawa budaya asing ke dalam negeri, akan tetapi perkenalkanlah kebudayaan Minangkabau di luar sana.

Selanjutnya, Presiden Universiti Islam Antarbangsa Malaysia ini mengatakan bahwa kebudayaan Minangkabau masih kuat dan mengakar di wilayah Negeri Sembilan Malaysia.

“Beberapa pengaruh budaya Minang masih bisa dilihat hingga saat ini, seperti dalam bidang adat dan pemerintahan, juga dalam bidang bahasa,” katanya.

Ia menjelaskan beberapa hal yang masih bertahan dalam bidang pemerintahan di Negeri Sembilan hingga saat ini adalah adanya Undang Yang Empat atau di Minangkabau dikenal dengan sebutan Basa Nan Ampek.

Menurutnya saat ini Basa Nan Ampek sudah tidak dipergunakan dalam bidang pemerintahan, sementara di Negeri Sembilan masih ada. Untuk raja dahulunya di Kerajaan Pagaruyung rajanya dikenal dengan panggilan Yang Dipatuan Basa dan di Negeri Sembilan dikenal dengan sebutan Yang Dipertuan Besar yang menempati posisi sebagai raja dalam konstitusi.

“Pengaruh Minang sebenarnya tidak hanya di Negeri Sembilan, di wilayah Sabah malah ada sebuah kampung yang bernama Kampung Tan Duo atau Kampung Sutan Duo,” ujarnya.

Rais merupakan generasi kedua dari perantau Minang yang hijrah ke negeri tetangga. Kedua orang tuanya merupakan asli Minangkabau, Dari Palupuh kabupaten Agam, namun pada masa perang berkecamuk di Kamang, sebagian besar pendudukan hijrah ke Negeri Sambilan di Malaysia.

Dari sinilah kiprah Tan Sri Rais memegang banyak jabatan strategis di Kementerian Malaysia dimulai hingga empat puluh tahun hingga saat ini. Rais Yatim, adalah Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia. Ia telah menjabat menteri sejak tahun 1978 dan juga anggota DPR dari United Malays National Organisation (UMNO), partai terkemuka di koalisi Barisan Nasional yang berkuasa.(**).