Gunawan Bulfi Wakili Sumbar Lomba Baca Kitab Kuning di Tk Nasional

IMPIANNEWS.COM (50 Kota).

Sebanyak 34 penghulu dari 34 provinsi se Indonesia mengikuti Musabaqah Baca Kitab (MBK) Tingkat Nasional Tahun 2017. MBK bertujuan untuk menumbuhkan gairah terhadap kajian kitab klasik sebagai referensi dalam pelaksanaan tugas-tugas kepenghuluan.

Salah satu pesertanya dialah Gunawan Bulfi, Kepala KUA Kecamatan Payakumbuh yang menjadi duta Sumatera Barat untuk Tingkat Nasional telah tampil memberikan kemampuan terbaik hari ini Senin (30/10) di ajang tahunan ini.

Dihubungi melalui seluler nya, Gunawan, menjelaskan, "Alhamdulillah saya sangat bersyukur serta bangga bisa tampil di ajang Nasional untuk lomba baca Kitab, ini akan menjadi pengalaman keilmuan yang sangat luar biasa. Melalui kegiatan ini dengan sendirinya saya termotivasi lagi untuk terus mendalami kitab-kitab yang sudah diwarisi oleh para ulama terdahulu," lanjut Gunawan.

"Terkait dengan target prestasi, Gunawan hanya menjelaskan, "saya sudah mencoba memberikan penampilan terbaik dalam kegiatan ini, apakah nanti akan keluar menjadi juara itu tentu suatu yang menjadi harapan setiap peserta lomba apa saja, yang penting tampil di ajang Nasional bagi saya pribadi sudah prestasi yang sangat membanggakan", simpul Gunawan.

Sementara itu Ramza Husmen Kakan Kemenag Lima Puluh Kota menjelaskan, atas nama pribadi dan pimpinan lembaga saya bangga dengan capaian yang telah diraih oleh Gunawan Bulfi, ini akan menjadi catatan sejarah dalam tradisi prestasi Lima Puluh Kota di level Nasional, jelas Ramza.

Keluarga besar Kemenag Lima Puluh Kota mengapresiasi serta mengirimkan doa terbaik untuk suksesnya perlombaan yang diikuti oleh Gunawan Bulfi. “Selamat semoga keluar menjadi yang terbaik”, tukas Putra Kamang ini.

Disisi lain, Naharudin Kasi Bimas Islam Kemenag Lima Puluh Kota dalam keterangan menjelaskan, materi yang dilombakan berpedoman pada kitab Islam klasik seperti Kifayatul Akhyar dan Fathul Muin. Dalam lomba tersebut penguji menyampaikan pertanyaan lalu peserta menjawab, atau penguji meminta peserta membacakan bab tertentu kemudian peserta membaca, menerjemahkan, dan menyimpulkan.

"Kegiatan ini memberikan motivasi kepada Penghulu, sehingga diharapkan Penghulu dapat lebih menguasai masalah yang berkembang di masyarakat beserta solusinya," ujarnya.”

Kegiatan ini merupakan wahana intelektualitas bagi penghulu dalam mengembankan pemikiran keislaman yang sudah dibahas oleh para ulama sebelumnya, hal tersebut penting sebagai bahan untuk menjawab berbagai persoalan keagamaan yang muncul ditengah-tengah masyarakat, jelas Naharudin.(ul)